Darwis Triadi Paparkan 3 Hal Penting Saat Motret

1050
DARWIS TRIADI PAPARKAN 3 HAL PENTING SAAT MOTRET

DARWIS TRIADI PAPARKAN 3 HAL PENTING SAAT MOTRET

“Fotografi adalah solusi. Jangan sampe saat memoto jidat kita sampe mengkeret.”

Kalimat pertama yang dilontarkan Darwis Triadi dalam Talkshow Tungkai UNS (19/12/2015) di Aula Gedung FKIP UNS. Dalam talkshow fotografi yang diadakan oleh Mahasiswa Manajemen Bisnis FEB UNS angkatan 2013 ini Darwis tak sendirian. Hadir pula Widhi Bek, fotografer dan penulis buku “Landscape Indonesia” dan Regina Safri , Jurnalis dan penulis buku “Orang Utan”.

Dalam talkshow kali ini. Darwis memaparkan bahwa perkembanagn digital membuat orang memotret yang gak penting. Fotografi bukanlah sekedar teori namum praktek yang harus dilakukan setiap fotografer. Dalam fotografi, kamera yang digunakan pun hanya sekedar alat. Tidak menjamin bila foto yang bagus berasal dari kamera yang mahal dan canggih. Karena dasarnya, foto adalah seni bermain cahaya. “Dalam fotografi orang belajar cahaya. Dimana fotografer harus melatih diri untuk berada di titik ‘rasa’.”

Ada 3 hal yang bisa dilakukan saat memotret. Pertama yaitu ISO (kecepatan cahaya). Basic fotografi adalah cahaya. Orang yang ingin menjadi fotografer harus mencari kebenaran bukan pembenaran. Seorang fotografer harus mampu menangkap cahaya. Entah cahaya dari alat (kamera) ataupun cahaya original (matahari). Biasanya ISO dinaikkan saat cahaya kurang. Yang mana memang tujuan menaikkan ISO yaitu karena kecepatan cahaya rendah.  Kedua adalah Diafragama (kondisi ketajaman). Ketiga adalah kecepatan. Untuk mendapatkan ekspresi model saat sesi foto, adalah interaksi antara fotografer dan model. Saat fotografer bisa mengarahkan model dengan ekspresi yang  diinginkan disitulah foto tersebut mempunyai “nyawa”.

Darwis pun berpesan untuk tidak mengandalkan kamera yang kita gunakan. “Alat itu tunjangan, tuntutan. Tapi jangan jadi patokan. Seperti seorang pelukis yang melukis dengan cat yang gak bagus. Lukisannya pun hasilnya gak mesti gak bagus. Jadi belajarlah format cahaya”,ujar Darwis.

Meski mempunyai sekolah fotografi yang mengandalkan seni fotgrafi, Darwis menegaskan bahwa memotret dengan Auto sama saja dengan Manual. Tidak sekedar bicara, Darwis pun praktek memotret menggunakan A dan M saat talkshow. “Menggunakan A itu halal dan smart daripada menggunakan M. Seperti orang memilih pake escalator atau tangga? Orang bilang kalo Auto itu gak nyeni. Padahal yang seni dan mahal itu bukan A/M nya tapi mata kita,” tegas Darwis.