Griban Ingin Jadikan Solo Sebagai Kota Santri

409

Soloevent.id – Walikota Surakarta Griban Rakabuming Raka punya cita-cita khusus mau menjadikan Solo sebagai kota santri sekaligus kota bersholawat. Keinginan ini merupakan sebuah hal yang sangat wajar mengingat Solo memiliki sejumlah pondok pesantren (ponpes). Selain itu gelaran event dengan acara utama sholawat juga telah sering diadakan sejak 2019 lalu.

Cita-cita tersebut dikatakan oleh Gibran sendiri saat hadir dalam acara bertajuk Santri Weekend yang digelar di Ponpes Ar-Raudah, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon pada Sabtu 20 November 2021 kemaren. Acara ini dipimpin secara langsung oleh pengasuh Ponpes Ar-Raudah Habib Novel bin Muhammad Alaydrus.

Pada kesempatan tersebut Event Goers, Gibran mengemukakan bahwa keinginannya  ini sesuai petunjuk dan arahan dari Habib Novel. Tujuannya agar Solo dapat menjadi kota yang damai dan adem. Berdasarkan alasan inilah maka Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta akan lebih giat lagi menggelar agenda rebana.

Masjid baru

Apalagi mengingat pada tahun 2022 nanti kota Solo akan memiliki masjid baru yang terletak di Gilingan. Masjid ini merupakan hadiah dari Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan seorang pangeran dari Uni Emirat Arab (UEA).

Dia membuat masjid ini sebagai wujud persabatannya dengan Presidan Joko Widodo. Meski ukurannya lebih kecil, tetapi bentuk dan arsitekturnya punya kesamaan dengan Syeikh Zayed Grand Mosque yang ada di Abu Dhabi, UEA.

Di kesempatan tersebut Gibran juga menyatakan apresiasi tingginya atas pelaksanaan Santri Weekend. Setelah sempat mengalami kevakuman akibat dari pandemi covid-19, akhirnya gelaran event ini dapat diselenggarakan lagi. Selain itu suami dari Selvi Ananda ini juga mengaku pihaknya selalu siap memberi fasilitas bagi semua kegiatan rohani atau keagamaan.

Gibran menyatakan pula, saat ini Solo sudah masuk level 2. Selain itu pihaknya terus berusaha untuk mengejar level 1. Sehingga semua kegiatan dapat berlangsung normal dan semakin meriah. Maka dari itu protokol kesehatan harus tetap diberlakukan.

Pada sisi yang lain Gibran menyampaikan permohonan maafnya karena selama ini Pemkot Surakarta sering membuat berbagai larangan guna membatasi kegiatan warga. Meski demikian ditegaskan pula bahwa larangan ini memiliki tujuan yang baik untuk melindungi masyarakat dari bahaya pandemi.

Kegiatan sholawat sudah ada sejak zaman Joko Widodo

Sementara itu Habib Novel memberi penjelasan jika kegiatan dengan tajuk Solo Bersholawat telah hadir sejak Joko Widodo masih menjadi Walikota Surakarta. Menurutnya, acara ini pertama kali diselenggarakan di Masjid Al Wustho Mangkunegaran pada 2009.

Ketika itu peresmiannya dilakukan sendiri oleh Joko Widodo serta dimeriahkan oleh iring-iringan rebana yang menyusuri jalan hingga balaikota. Terkait dengan cerita ini Habib Novel berharap Gibran bisa meneruskan perjuangan ayahnya, menjadikan Solo sebagai kota santri.

Mendengar kisah ini Gibran kembali memberi ketegasan. Suatu saat ini ketika kondisi sudah aman dan bebas dari pandemi covid-19, maka event sholawat dan rebana harus dapat digelar lagi di balaikota.