Bertemu Mangkunegara X, Jokowi Bahas Revitalisasi Mangkunegaran

240

Soloevent.id – Belum lama ini Presiden Jokowi bersama beberapa menteri mengunjungi Istana Pura Mangkunegaran. Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengadakan pertemuan tertutup dengan Mangkunegara X guna membahas program revitalisasi Mangkunegaran yang merupakan salah satu peninggalan sejarah di Indonesia.

Saat bersua dengan wartawan, Walikota Surakarta Gibran Rakabumingraka bercerita bahwa pemerintah pusat punya keinginan melestarikan aset budaya Mangkunegaran. Selain itu dijelaskan pula jika kondisi Mangkunegaran saat ini sudah terlihat rapi dan bersih.

Gibran juga menyebutkan bahwa tempat tersebut sudah sering dipakai sebagai lokasi penyelenggaraan even-even nasional dan internasional. Kedepannya, Mangkunegaran akan menjadi salah satu ikon dan objek wisata unggulan di Solo. Tentu saja, program ini bisa berjalan lancar jika mendapat bantuan dari para menteri.

Selanjutnya Gibran menjelaskan, sekarang sudah ada beberapa program revitalisasi yang mulai berjalan. Di antaranya adalah bagian dalam istana dan jalan lapangan tenis. Namun sayangnya saat ditanya tentang anggaran, putra sulung Presiden Jokowi tidak bersedia mengungkapkan.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mengkunegara X ikut memberi keterangan. Dia menjelaskan ada beberapa pembahasan dan diskusi tentang bagaimana cara menjaga kebudayaan, terutama yang berkaitan erat dengan Pura Mangkunegaran.

Mangkunegara X menegaskan Mangkunegaran akan terus hidup dan selalu berusaha memberi konstribusi terbaik bagi masyarakat. Konstibusi ini tidak hanya untuk warga Solo dan sekitarnya saja, melainkan juga masyarakat seluruh Indonesia.

Sejarah dan Koleksi Istana Mangkunegaran

Menurut data yang dirilis oleh Solopos, Pura Mangkunegaran pertamakali didirikan pada tahun 1757 oleh Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa. Melalui sebuah perundingan yang dilaksanakan di Salatiga, Raden Mas Said mendapat gelar sebagai KGPAA Mangkunegara I.

Bagian depan dari istana ini berupa bangunan besar berbentuk joglo dan pada saat ini sering difungsikan sebagai tempat pementasan kesenian dan resepsi. Di sini terdapat seperangkat alat musik tradisional gamelan bernama Kyai Kanyut Mesem. Pada hari tertentu, gamelan tersebut dipakai untuk menggelar latihan tari dan karawitan.

Selanjutnya di belakang pendapa joglo ada pringgitan yang berfungsi sebagai tempat raja dan keluarga menyambut dan menerima kunjungan para pejabat. Di sini terdapat aneka pajangan koleksi sejarah dan salah satunya adalah lukisan hasil karya Basuki Abdulah, seorang seniman kondang asal Indonesia.

Sementara itu di bagian dalam tersimpan banyak sekali koleksi sejarah lain, terutama dari zaman Kerajaan Majapahit dan Mataram Islam. Mulai dari topeng klasik, wayang kulit, busana wayang orang, patung-patung keagamaan, pusaka dan benda antik yang lain masih terawat dengan baik di ruang ini.

Sementara itu di sebelah timur banguan utama, berdiri bangunan lain yang sekarang menjadi tempat penyimpanan naskah-naskah kuno. Sampai sekarang gedung bernama Reksa Pustaka tersebut masih sering jadi jujugan para mahasiswa untuk melakukan penelitian.