Berlangsung Semarak, Festival Jenang Kembali Digelar di Keraton Kasunanan

321

Soloevent.id – Usai sekian lama absen karena adanya pandemi covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta kembali menggelar festital jenang pada Sabtu, 18 Juni 2022 kemarin. Kali ini yang menjadi pusat kegiatan hajatan budaya tersebut adalah Keraton Kasunanan dan mengambil tema ‘Jenang Dalam 5 Fase Kehidupan Manusia’.  

Rangkaian Acara 

Selaras dengan tema tersebut. gelaran ini terdiri dari lima rangkaian acara dan diawali dengan gelaran bertajuk Jelajah Jenang pada pukul 09:00 WIB di Dapur Gondorasa, komplek keraton. Sejak zaman dulu hingga sekarang tempat ini sering dipakai untuk memasak makanan saat keraton sedang mengadakan acara jamuan atau upacara adat.  

Masih di Dapur Gondorasan, acara diteruskan dengan lomba memasak jenang dengan peserta ibu-ibu PKK Kecamatan dari seluruh Surakarata. Setelah itu berlanjut lagi dengan lomba plating atau tata boga dan kali ini pesertanya berasal dari kalangan pelajar SMU-SMK.  

Sementara itu pada waktu yang hampir bersamaan diadakan pula pelatihan memasak jenang bersama Indonesian Chef Association Solo. Semua berlangsung sampai siang hari atau sekitar pukul 14:00 WIB. 

Setelah jeda sejenak, pada 15:00 WIB digelar acara puncak berupa kirab rombongan jenang dengan mengambil tempat di depan Kori Kamandungan Keraton Kasunanan. Pembawa jenang-jenang tersebut tidak lain adalah Putra Putri Solo 2022. 

Mereka membawa 17 jenis jenang, lalu diletakan di tempat khusus seperti gunungan. Setelah itu secara simbolis, Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa dan perwakilan dari Keraton Kasunanan memberikan jenang tersebut pada masyarakat. 

Selanjutnya dalam acara bertajuk ‘Kembul Agung 1000 Jenang’ ini panitia membagi jenang sebanyak 1.000 paket kepada semua penonton yang hadir. Kemudian sebagai penutup, ada atraksi dari perajurit keraton dan pertunjukan tarian.  

Pengobat Rindu dan Penggerak Ekonomi Masyarakat  

Sebelum ini sudah berulang kali Pemkot Surakarta menggelar agenda tersebut secara rutin setiap tahun. Tetapi karena adanya pandemi covid-19, selama dua tahun acara ini harus ditiadakan demi keamanan.  

Maka begitu diadakan lagi, langsung mendapat sambutan sangat meriah dari berbagai elemen masyarakat. Bahkan menurut rilis dari Kompas, tidak sedikit yang menyebut jika festival ini adalah pengobat rindu bagi warga Solo. Apalagi setelah sekian waktu tidak boleh menggelar acara-acara yang sifatnya mengumpulkan masa. 

Selain itu yang lebih penting lagi menurut Teguh Prakosa, festival Semarang Jenang dapat menjadi salah satu penggerak kebangkitan ekonomi masyarakat pasca pandemi covid-19. Melalui acara tersebut, wisatawan luar daerah bahkan luar negeri bisa lebih tertarik berkunjung ke Solo.  

Melalui Solopos Teguh menekankan, acara semacam ini harus makin disempurnakan konsepnya pada tahun-tahun mendatang. Misalnya view-nya dibuat lebih menarik dan sisi-sisi budayanya ikut ditonjolkan.  

Menurut budaya Jawa, jenang memang bukan hanya sekedar makanan belaka. Dalam setiap jenisnya terdapat berbagai makna penting tentang kehidupan. Sehingga ketika menggelar acara adat, masyarakat selalu menyertakan masakan tersebut sebagai salah satu sajian utama.