Berkunjung Ke Rumah Teater Dalam Hatedu 2016

961
BERKUNJUNG KE RUMAH TEATER DALAM HATEDU 2016

BERKUNJUNG KE RUMAH TEATER DALAM HATEDU 2016

Soloevent.id –Sampah limbah industri merusak lingkungan hidup ini. Sampah limbah industri harus ditangani.

Tulisan di atas adalah penggalan lirik lagu berjudul “Masalah”. Diiringi genjrengan gitar berirama blues, Bagus Kodok Ibnu Sukodok – biasa dipanggil Mbah Kodok – menyanyikannya dengan penuh penghayatan. “Masalah” dan satu tembang lainnya disuguhkan Mbah Kodok dalam perayaan Hari Teater Dunia (Hatedu) 2016 Kota Solo, Kamis (31/3/2016).

Seperti penyelenggaraan sebelumnya, Hatedu 2016 diselenggarakan di area Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah. Di hari pertama, event bertema “Hari Raya: Berkunjung ke Rumah Sendiri” tersebut menampilkan aneka performance yang dihelat sedari sore hingga malam.

Dimulai dengan workshop oleh Tony Broer (Pengkajian Tubuh) dan Hanindawan (Penulisan Naskah), Hatedu 2016 disambung dengan aneka pertunjukan dari berbagai kelompok, antara lain Stomp Percussion n Ganong, Jaringan Teater Pelajar, Kethoprak Ngampoeng, dan Duo Idealisakit.

Kelompok Topoledo asal Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengawali pertunjukan Hatedu 2016 sesi malam hari. Kelompok ini mementaskan lakon “Ruang Lain” yang menitikberatkan pada eksplorasi instalasi bambu setinggi kurang lebih tiga meter.

Aksi mereka dibuka dengan bergelantungannya kelima pemain di instalasi itu. Dua orang pemain kemudian membuat gerakan berbeda dari tiga lainnya. Satu aktor memukulkan sebilah bambu ke poros instalasi itu, sedangkan satu pemain kembali ke tanah dan berputar bak jarum jam.

Koordinator Kelompok Topoledo, Ilham, mengatakan, pementasan yang diusung kelompoknya menceritakan tentang kerja keras. “Kita tidak bisa mengalahkan waktu karena ia terus berjalan. Waktu yang terus berputar marilah  diisi dengan kerja keras,” tuturnya kepada Soloevent.

Usai Kelompok Topoledo yang beraksi di Pelataran Parkir Wisma Seni, penonton kemudian digiring menuju Pendhapa Wisma Seni untuk menyaksikan penampilan Teater Timboel, Teater Sawah Ladang, Teater Tobong, pembacaan puisi oleh Nirmalala dan Isuur L, serta suguhan musik dari Mbah Kodok.

Penonton selanjutnya diahlihkan lagi menuju Pelataran Parkir Wisma Seni untuk menikmati sajian penutup Hatedu 2016 hari pertama dari Teater ARTery berjudul “Tidak Ada Kekosongan” dan Sanggar Jejak yang membawakan lakon “Lawan Catur”.

Pimpinan Produksi Hatedu 2016, Yogi Swara Manitis Aji, menyampaikan, di hari raya umat teater ini ia ingin mengajak generasi muda pegiat teater untuk tidak lupa terhadap “rumahnya”. “Generasi muda teater merasa asing dengan teater. Terlalu banyak sekat yang menutupinya. Mudah-mudahan dari event ini kita bisa kembali menghidupkan dan menghidupi rumah kita kembali,” jelasnya.