Soloevent.id – Kegelisahan terhadap kondisi Indonesia akhir-akhir ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa Etnomusikologi Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dalam membuat pertunjukan All Etno #13. Gelaran kali ini akan mengangkat tema “Ragam dalam Kesatuan”.
Berdasar rilis yang diterima Soloevent, All Etno #13 ingin mengingatkan kembali nilai-nilai ke-Bhineka-an, bahwa Indonesia adalah negara kesatuan dengan beragam unsur sosial-budaya. Walaupun berbeda, semangat menjaga kesatuan dan persatuan haruslah ada.
Seorang etnomusikolog adalah cerminan Indonesia. Divisi Publikasi All Etno #13, Fajar Patmawan, menerangkan, etnomusikologi adalah ilmu multi-disiplin yang tidak bisa hidup sendiri. Ia selalu berteman dengan ilmu-ilmu lain.
“Etnomusikolog harus mempunyai bekal di berbagai bidang, mulai dari musikal, sosial, budaya, dan perkembangan teknologi. Diharapkan semua ragam disiplin ilmu bisa menyatu dalam diri seorang etnomusikolog,” terangnya.
Tema “Ragam dalam Kesatuan” diwujudkan dengan beragamnya penampil yang datang dari berbagai daerah, antara lain Institut Kesenian Jakarta, Institut Seni Budaya Indonesia Bandung, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan beberapa nama lainnya yang masih menunggu konfirmasi.
All Etno #13 juga bakal membedah “Inter-disiplin Musik” dalam seminar, yang dikupas oleh Erie Setiawan (Direktur Art Music Today, etnomusikolog, musisi, jurnalis, dan penulis buku-buku literatur musik).
Event yang diselenggarakan 16-17 Desember 2016 mendatang di Teater Besar dan Teater Kecil ISI Surakarta ini juga menampilkan pameran alat musik eksperimental, pameran foto, ruang baca, bazar, dan lain-lain.
All Etno merupakan agenda tahunan mahasiswa Etnomusikologi ISI Surakarta, yang rutin diadakan tiap Desember.
