5 Fakta tentang Film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta

5864
Foto: Facebook Sultan Agung

Soloevent.id – Kisah hidup raja besar Mataram, Sultan Agung, difilmkan dalam Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta. Film drama kolosal ini mengajarkan tentang sejarah, perjuangan, dan semangat hidup.

Berikut fakta menarik tentang film Sultan Agung:

Film Kolosal Terbesar di Indonesia

Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta merupakan film kolosal terbesar di Indonesia. Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini kabarnya menghabiskan dana sebesar 15 Milyar dalam proses pembuatannya.

Melibatkan Banyak Figuran

Film ini ternyata melibatkan banyak pemain figuran, lo. Ada 500 hingga 600-an orang yang terlibat dan masih “dikloning” hingga belasan ribu. Mereka berperan sebagai pasukan Kerajaan Mataram yang melakukan serbuan ke VOC di Batavia.

 Shooting Dilakukan di Studio Alam

“mini Hollywood” di Desa Gamplong Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman jadi setting film Sultan Agung. Studio alam yang super besar tersebut sengaja dibangun oleh Hanung Bramantyo beserta kru dan dibantu langsung oleh warga Gamplong selama hampir satu tahun. Hanung juga menggandeng desainer handal, Allan Sebastian, untuk membangun studio ini. Sekarang, Gamplong Studio Alam menjadi wisata edukasi dan barometer perfilman Indonesia.

Melakukan Riset Mendalam

Totalitas pemain dan kru film Sultan Agung patut diacungi jempol. Kru melakukan riset mendalam tentang sejarah Mataram. Mereka juga melakukan diskusi bareng sejarawan Solo, Yogyakarta, dan independen. Para pemain juga mempelajari tradisi dan kebudayaan Jawa kuno.



Berdasarkan Kisah Nyata

Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta dibuat berdasarkan kisah nyata dari kehidupan Raja Mataram yang memiliki nama asli Sultan Agung Hanyokrokusumo. Film ini tak hanya menawarkan alur cerita yang menarik tetapi juga sarat nilai-nilai perjuangan Sultan Agung dalam melindungi rakyat dari jajahan VOC.