4 Museum Di Festival Naskah Nusantara III

1243

UNS-SOLO-03

 

Soloevent.id – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Festival Naskah Nusantara III pada 25-29 September 2017 di Auditorium UNS.

 

Acara yang bertujuan untuk lebih mengenalkan kekayaan naskah kuno ini dibuka untuk umum dari pagi hingga sore. Total ada 20 perpustakaan atau museum dari berbagai daerah yang berpartisipasi, empat di antaranya bakal diulas di bawah ini.

 

 

Museum Radya Pustaka

Orang Solo pasti tidak asing dengan museum ini. Salah satu museum tertua ini didirikan pada 28 Oktober 1890 oleh KRA Sasradiningrat, seorang patih dalem Pakubuwono IX. Radyapustaka memiliki arti radya negara pustaka atau kumpulan buku-buku. Jadi radya pustaka merupakan tempat dikumpulkannya buku-buku turunan milik negara (kerajaan). Koleksinya antara lain tosan aji, buku kuno, perunggu, keramik, arca batu, dan wayang.

 

 

Museum Kambang Putih

Museum ini berasal dari Tuban, Jawa Timur. Didirikan tahun 1984, Museum Kambang Putih terletak di sebelah barat daya Alun-alun Tuban dan berdekatan dengan wisata ziarah Sunan Bonang. Museum ini memiliki koleksi yang variatif, meliputi koleksi arkeologika, biologika, etnografika, keramokoliga hingga numismatika.

 

 

Yayasan Sastra Lestari (Yastri)

Kalau kamu tertarik untuk mempelajari sastra dan budaya Jawa, kamu bisa berkunjung ke Yastri yang terletak di Banjarsari, Solo, atau mengakses www.sastra.com. Sejak tahun 1997, Yastri memulai program penyalinan naskah kuno ke dalam bentuk digital. Kebanyakan koleksi adalah sastra Jawa dari Jawa Tengah dan sekitarnya sepanjang kurun abad 19 dan awal abad 20. Berbagai naskah tangan dan cetakan berbentuk prosa maupun puisi, kesemuanya berhuruf Jawa, seperti serat Partakrama, Babad Tanah Jawi, serat Anglingdarma, dan sebagainya.

 

 

Reksopustoko Pura Mangkunegaran Surakarta

Didirikan pada tahun 1867 oleh KGPAA mangkunegaran IV, Reksopustoko diambil dari kata rekso yakni merawat dan pustoko yaitu buku. Selain untuk mengurusi buku-buku koleksi Pura Mangkunegaran, museum ini jadi sentra budaya baca sejak di kalangan keluarga besar Mangkunegaran. Koleksinya kebanyakan buku kuno, foto tempo dulu, arsip Mangkunegara IV-VIII. Di sini juga melayani alih aksara Jawa-Latin, lo.

 

 

Selain empat museum, di Festival Naskah Nusantara III juga ada stan dari Museum Kasepuhan Cirebon, Kasultanan Yogyakarta, Lesbumi PB NU, Museum Ranggawarsita, Keraton Sumenep, Erwin Pustaka, Perpustakaan UNS, Javanologi UNS, Museum UNS, Kearsipan UNS, Perpustakaan ISI Surakarta, Perpustakaan IAIN Surakarta, dan lainnya.

 

Tidak hanya pameran, lo, kamu juga bisa mengikuti beragam workshop yang disediakan secara gratis, misalnya workshop kalender Masehi, kaligrafi di paper mulberry, dan proses alih media.

Teks: Yasinta Rahmawati

Foto: Reza Kurnia Darmawan